Jurnalis - Tritus Julan
JOMBANG - Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan, Mojokerto mulai melakukan penggalian di atas situs candi di Desa Pundong Kec Diwek. Dalam penggaliannnya yang sempat tertunda tiga bulan itu, ditemukan kotak hitam. Sayangnya saat ditemukan, kotak hitam ini dalam kondisi kosong.
Kuswanto, Ketua Tim Penggalian dari BP3 Trowulan mengatakan, dalam penggalian tahap pertama ini, tim menemukan benda yang sering disebut sebagai 'Pripih' itu. Namun menurut dia, tim tak menemukan isi apapun dalam kotak tersebut. "Seharusnya, dalam kotak hitam ada benda logam yang berisi sejarah bagaimana candi ini dibangun. Tapi saat tim kami menemukan benda itu, tak satupun logam yang ada di dalamnya," kata Kuswanto.Ia sendiri menduga, kosongya kotak hitam ini karena sebelumnya telah ada orang yang menemukan candi ini, berikut kotak hitam yang menjadi petunjuk sejarah atas candi yang ditemukan Sonhaji itu. Namun ia masih ragi-ragu menyebut kapan isi kotak hitam tersebut hilang. "Yang jelas, kotak hitam selalu berisi logam yang ada tulisan sejarah di dalamnya. Kemungkinan besar, sebelum ditemukan Sonhaji, candi ini sebelumnya juga telah ditemukan pada zaman Belanda. Dan isi kotak hitam ini telah dicuri," tebaknya.Ia sendiri yakin jika sebelum ditemukan Sonhaji pertengahan Agustus lalu itu, telah ada pihak lain yang pernah menemukan candi yang terbuat dari batu bata itu. Tengarai itu muncul dari hasil penggalian yang juga tak menemukan atap candi, dan diduga atap candi ini juga menjadi sasaran pencurian. "Harusnya di Candi Pundong ini ada atapnya. Namun saat kami menggali, atap ini sudah raib. Dan kondisi bangunan bagian atas candi telah rata," terangya.Hilangnya isi kotak hitam Candi Pundong ini juga menyulitkan tim untuk mengetahui sejarah bagaimana candi ini dibuat, termasuk tahun pembuatan candi. Hanya saja, Kuswanto menduga jika candi yang berukuran 4X4 meter ini adalah peninggalan Kerajaan Majapahit. "Dari struktur bangunan dan bentuk batu bata, bangunan ini mirip bangunan suci yang ada pada masa Kerajaan Majapahit. Tim sampai saat ini masih terus meneliti struktur dan mencari prasastinya. Kami juga mencoba melakukan penggalian baru di sekitar areal penemuan untuk mencari bangunan lain," tukas Kuswanto.Disinggung soal rencana selanjutnya setelah candi ini rampung digali, Kuswanto mengaku masih menunggu hasil penelitian seluruhnya. Menurut dia, tim ahli akan menentukan langkah selanjutnya, apakah bangunan ini akan di pugar atau di tanam. "Kita tunggu saja rekopmendasi selanjutnya dari tim ahli," pungkasnya.
Kuswanto, Ketua Tim Penggalian dari BP3 Trowulan mengatakan, dalam penggalian tahap pertama ini, tim menemukan benda yang sering disebut sebagai 'Pripih' itu. Namun menurut dia, tim tak menemukan isi apapun dalam kotak tersebut. "Seharusnya, dalam kotak hitam ada benda logam yang berisi sejarah bagaimana candi ini dibangun. Tapi saat tim kami menemukan benda itu, tak satupun logam yang ada di dalamnya," kata Kuswanto.Ia sendiri menduga, kosongya kotak hitam ini karena sebelumnya telah ada orang yang menemukan candi ini, berikut kotak hitam yang menjadi petunjuk sejarah atas candi yang ditemukan Sonhaji itu. Namun ia masih ragi-ragu menyebut kapan isi kotak hitam tersebut hilang. "Yang jelas, kotak hitam selalu berisi logam yang ada tulisan sejarah di dalamnya. Kemungkinan besar, sebelum ditemukan Sonhaji, candi ini sebelumnya juga telah ditemukan pada zaman Belanda. Dan isi kotak hitam ini telah dicuri," tebaknya.Ia sendiri yakin jika sebelum ditemukan Sonhaji pertengahan Agustus lalu itu, telah ada pihak lain yang pernah menemukan candi yang terbuat dari batu bata itu. Tengarai itu muncul dari hasil penggalian yang juga tak menemukan atap candi, dan diduga atap candi ini juga menjadi sasaran pencurian. "Harusnya di Candi Pundong ini ada atapnya. Namun saat kami menggali, atap ini sudah raib. Dan kondisi bangunan bagian atas candi telah rata," terangya.Hilangnya isi kotak hitam Candi Pundong ini juga menyulitkan tim untuk mengetahui sejarah bagaimana candi ini dibuat, termasuk tahun pembuatan candi. Hanya saja, Kuswanto menduga jika candi yang berukuran 4X4 meter ini adalah peninggalan Kerajaan Majapahit. "Dari struktur bangunan dan bentuk batu bata, bangunan ini mirip bangunan suci yang ada pada masa Kerajaan Majapahit. Tim sampai saat ini masih terus meneliti struktur dan mencari prasastinya. Kami juga mencoba melakukan penggalian baru di sekitar areal penemuan untuk mencari bangunan lain," tukas Kuswanto.Disinggung soal rencana selanjutnya setelah candi ini rampung digali, Kuswanto mengaku masih menunggu hasil penelitian seluruhnya. Menurut dia, tim ahli akan menentukan langkah selanjutnya, apakah bangunan ini akan di pugar atau di tanam. "Kita tunggu saja rekopmendasi selanjutnya dari tim ahli," pungkasnya.